Title : Apple’s Love
Author : Nurul “Eunhwa”
Genre: Romance, comedy(maybe)
Cast : Micky ‘Park Yoochun’
Shin Eunhwa
Kim MinAh, dll
“Yaa, ppali. Sebentar lagi konser DBSK akan dimulai. Kenapa gerakanmu lama sekali sih??” Min Ah terus menggerutu sambil berdiri di tepi tempat tidurku.
“Ya ya, ini juga sudah selesai. Siapa suruh kau memaksaku ikut, sudah kubilang kalau aku sama sekali tidak tertarik. Membuang waktuku saja, padahal masih ada novel yang belum selesai aku baca.”
“Hhh, kau itu sekali-sekali pergilah nonton konser. Nikmati pemandangan di atas panggung, tiap hari hanya terus membaca novel atau manga romantis. “
“Wae? Itu masih lebih bagus daripada harus berdesakan hanya untuk melihat orang yang bahkan sama sekali tidak memandangmu. Aku lebih senang membaca novel, membayangkan sang pria yang sangat jatuh hati pada sang wanitanya. Uwaaaaa kapan itu akan terjadi padaku?” Aku histeris membayangkan cerita salah satu novel yang sudah aku tamatkan dua hari yang lalu.
“Sshh, aku heran dengan sifatmu yang satu itu. Makanya pergilah cari pacar, jangan hanya membayangkannya saja. Hanya terus membaca kisah-kisah percintaan tetapi sama sekali belum merasakannya sekali pun. Kau payah sekali Shin Eun Hwa.” Min Ah menyundul kepalaku dengan telunjuknya. Yeah, aku sadar aku memang belum pernah jatuh cinta, hanya sering membacanya dari novel ataupun manga yang aku baca. Tragis sekali kan kisah cintaku.
“Hahh, sudahlah. Kau mau pergi apa tidak? Ayo cepat. Mengomel saja kerjamu.” Aku mendahuluinya keluar kamar.
“Yaa! Memangnya siapa yang gerakannya lama? Dasar!”
>>
“Sshh, berisik sekali disini, belum juga keluar artisnya orang-orang sudah pada histeris.” Kataku sambil menutup telinga dengan kedua tanganku.
“Sebaiknya kau biasakan Eunhwa, kalau DBSK sudah keluar, kau akan mendengar yang lebih keras dari ini.” Min Ah menertawakanku di tempat duduknya.
Tiba-tiba teriakan Cassiopeia (sebutan untuk penggemar DBSK) meraung-raung kencang di sepanjang atribun. Sepertinya DBSK sudah mulai keluar, sahutku dalam hati. Benar saja, aku melihat lima cowok di atas panggung sedang menyapa penggemarnya. Lalu mereka langsung membawakan lagu pertama mereka untuk permulaan konsernya.
Aku mendengar samar-samar para penonton ikut bernyanyi I can never forget, to me dangerous your mind. They can't never stop it, to me dangerous tonight. Tak terkecuali Min Ah tentunya. Dia bersemangat sekali.
“Ini judulnya Dangerous Mind. Salah satu lagu favoritku.” Min Ah menjelaskan padaku, dia tahu aku pasti tidak mengetahui lagu ini. Tentu saja.
“Nah kau lihat, yang sana Yunho sang leader, changmin, junsu, jaejoong dan yoochun.” Min Ah menarikku lebih dekat ke arahnya dan memperkenalkan member DBSK dengan telunjuknya kepadaku. Aku hanya mengangguk pura-pura mengerti.
Konsernya berakhir pukul 23.00 dengan lagu Mirotic, aigoo penontonnya tambah histeris saja. Apa suara mereka tidak habis ya. Kami keluar mengikuti arus penonton ke arah luar stadium. Tiba-tiba Min Ah menarikku ke arah yang berlawanan dengan jalur yang seharusnya kami lewati untuk pulang.
“Min Ah kau mau membawaku kemana hah?” Tanyaku dengan heran. Aku melihat banyak cassie yang ikut berlari ke arah yang sama.
“Sebelum kita pulang kita akan melihat DBSK keluar dulu. Aku ingin melihat mereka dari dekat. Cepatlah Eun Hwa.” Min Ah terus menarikku sambil terus berlari.
“Aigoo.” Aku hanya bisa menggerutu dalam hati.
Setelah sekitar setengah jam berdiri, personel DBSK mulai terlihat keluar dengan diikuti teriakan histeris dari Cassiopeia. Ya ampun aku baru sadar kalau kami berada di barisan paling depan, aku jadi bisa melihat dengan jelas wajah personil DBSK. Hmm cakep memang, aku tidak menyangkalnya. Lalu tiba-tiba sebuah topi jatuh tepat di depanku. Aku tidak tahu siapa pemilik topi itu, aku hanya berlutut mengambilnya sebelum kotor terinjak oleh orang-orang. Tiba-tiba saja salah seorang personil DBSK mendekatiku, tentu saja aku panik! Aku tidak tahu mengapa dia menghampiriku, siapa namanya aku tidak ingat.
“Bolehkah aku meminta topiku?” Dia berkata lembut dengan menyunggingkan senyumnya. Oh Tuhan, aku hanya bisa diam, tidak tahu harus berkata apa atau berbuat apa. Aku sangat shock. Orang disekelilingku mendadak histeris, tentu saja.
“Maaf nona. Topi itu milikku, apa aku bisa mengambilnya? Oh, atau kau mau menyimpannya saja?” Dia mengulang pertanyaannya yang langsung menyadarkanku kembali.
“Oh tidak-tidak. Mianhamnida, ini.” Aku langsung menyerahkan topinya secepat mungkin agar dia segera pergi. Sumpah teriakan di sekelilingku benar-benar hampir membuatku gila.
“Gomabsumnida, aigisshi.” Dia memberikan senyumnya lagi sebelum benar-benar menghilang.
>>
“Ya tuhan Eun Hwa. Kau benar-benar sangat beruntung. Kenapa tidak kau ambil saja topinya? Padahal dia sudah berniat memberikannya padamu. Ahhh aku sangat iri padamu!” Min Ah sudah berada di rumahku sepagi ini hanya untuk terus mengatakan hal yang sama dari tadi malam.
“Ya ampun Min Ah. Kau sudah mengatakan itu lebih dari 10 kali sejak semalam. Aku sudah bosan mendengarnya. Lagipula kalau kuambil, aku tidak akan memakainya. Itu topi cowok, tidak akan berguna untukku.” Kataku sambil mengambil beberapa pakaian kotor untuk dicuci. Ini adalah hari minggu, dan aku ingin membereskan kamarku yang tampak seperti kapal pecah sekarang.
“Oh ayolah, kau bisa memberikannya padaku. Kau tahukan aku sangat menyukai DBSK. Dan itu topi Micky!!” Min Ah berbicara sambil mengikutiku dari belakang.
“Siapa itu micky? Seingatku kau tidak menyebut nama itu dalam salah satu membernya.” Aku menolehkan kepalaku.
“Maksudku Yoochun. Oh aku belum memberitahumu kalau mereka memiliki nama stage masing-masing. Micky untuk Yoochun, U-know Yunho, Hero Jaejoong, Max Changmin, Xiah Junsu.”
“Oh membingungkan sekali.” Aku memutar bola mataku.
“Yah, tak perlu kau mengerti. Toh kau juga bukan Cassiopeia.”
“Eun Hwa aku masih belum bisa berhenti memikirkannya.” Min Ah terus mengikutiku.
“Yaa~ kalau kau terus menggangguku sebaiknya kau pergi saja. Aku mau bersih-bersih rumah. Cepat kau pergi.” Aku mendorong Min Ah ke pintu memaksanya keluar, walaupun dia terus memberontak.
“Hajima, kau kejam sekali padaku Eunhwa~ah.” Min Ah terus merengek.
“Naneun sanggwan obdago. Besok saja kita bertemu di kampus. Ddo mannayo.” Aku langsung menutup pintu dan tertawa.
“Ireon!”
>>
“Yoboseo.” Suara Min Ah terdengar dari seberang.
“Yaa!! Kau dimana sekarang? Aku sudah kering disini menunggumu! Kau yang mengajakku bertemu disini tapi sampai sekarang kau belum muncul juga. Kau tahu jam berapa sekarang? Aku sudah menunggumu selama satu jam! Benar-benar mempermainkanku. Mau mati kau Kim Min Ah?” Aku langsung menghamburnya dengan kata-kataku, aku sama sekali tidak memberinya kesempatan bicara pertama.
“Mianhae Eunhwa~ah. Aku mau menghubungimu tapi ternyata pulsaku habis. Aku tidak jadi datang, tiba-tiba omma menelpon menyuruhku membantunya di cafenya. Sepertinya salah satu pegawainya sedang cuti dan beliau belum mendapatkan penggantinya. Jeongmal mianhae. Aku sangat menyesal kau tahu.“
Aku terdiam beberapa saat. Aku tidak bisa menyalahkannya kalau menyangkut soal ibunya. Ibu Min Ah sudah aku anggap seperti ibuku sendiri. beliau sangat baik padaku dan sangat senang membantuku.
“Eunhwa? Kau masih disana? Chingu aku benar-benar minta maaf, aku sangat menyesal.” Suara Min Ah menunjukkan nada menyesalnya. Aku menghembuskan nafas pelan.
“Ara, arasseo. Pergilah bantu ibumu. Aku tahu sekarang pasti sedang ramai, sekarang kan jam makan siang.”
“Gomawoyo.”
“Mm,, chonmaneyo.” Ada jeda beberapa detik.
“Eunhwa~ah, jeongmal gwaenchanayo?” Min Ah bertanya lagi.
“Ne, gwenchana. Ka, aku benar-benar tidak apa-apa.” Aku tertawa kecil.
“Baiklah, Dashi mianhamnida.”
“Gwaenchana. MinAh hwaiting! Semoga lancar ya.” Aku memberinya sedikit semangat. Sekalian meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja.
“Chonmaneyo. Kau yang terbaik.”
Min Ah menutup teleponnya. Jadi apa yang akan aku lakukan sekarang? Hmm bagaimana kalau keliling taman sampai senja, oh di sana ada hotdog. Baiklah aku akan beli itu lalu berjalan-jalan mengitari taman ini saja. Ucapku dalam hati, menyusun apa yang akan aku lakukan tanpa Min Ah.
Aku baru saja akan melangkahkan kakiku ketika seseorang menubrukku dari belakang hingga kami berdua terjengkang ke tanah bersama. Aku merasakan nyeri dibahuku.
“Ahhh, yaa~ apa kau tidak punya mata? Tolong gunakan mata anda untuk melihat dengan benar!” Aku akhirnya melampiaskan kemarahanku kepada orang yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja menabrakku itu.
“Mianhamnida, jeongmal mianhamnida aigisshi.”
Ternyata yang menabrakku itu seorang pria, yang memakai kaca mata hitam dan sedikit menutup wajahnya dengan menurunkan topinya serendah mungkin. Sepertinya pria ini menyembunyikan wajahnya. Lalu aku mendengar suara teriakan orang yang sepertinya sambil lari dari arah seberang. Ah sudahlah aku tak peduli, sekarang aku hanya ingin permintaan maaf dengan sangat menyesal dari orang yang ada di depanku ini. Namun pria ini langsung menarik tanganku dan membawaku... kabur?? Ada apa ini? Aku yang heran dan bingung dengan tingkah laku pria asing ini langsung memberontak.
“Hei, lepaskan tanganku! Siapa kau? Kau mau membawaku kemana? Tolonggg!!!”
“Sshtt, nona aku tidak akan macam-macam padamu. Tolong jangan mengundang perhatian orang lagi. Jebal.” Pria itu menghentikan larinya, namun melanjutkannya lagi setelah selesai berbicara.
“MWORAGO?? Yaa! Ireon micheo!! Siapa yang mengundang perhatian orang?? Kau, bukan aku! Apa kau tidak sadar?? Sekarang lepaskan aku atau aku akan…” Tiba-tiba pria itu menghentikan ucapanku hanya dengan membuka kacamata hitamnya. Aku terpaku di tempat, shock, kaget, speechless!! Ya Tuhan bukankah itu Micky? Micky YooChun?? Orang yang aku lihat semalam? Dengan suara dan gerakannya yang bagus itu? Ehm, untuk dua ini aku tidak bisa menyangkalnya.
“Sudah mengerti? Sekali lagi aku mohon nona, tolong jangan membuat keributan yang tambah mengundang perhatian orang. Sekarang aku sedang lari dari fans yang sedang mengejarku. Jadi tolong diam dan ikuti saja aku.” Ucapnya dengan pelan lalu kembali memakai kacamatanya dan melanjutkan larinya dengan tetap memegang tanganku! Astaga, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku malah terjebak dalam suasana seperti ini? Aku tidak pernah membayangkan seorang artis akan menarik tanganku dan ikut berlari bersamanya. Tadi pagi aku masih baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda bahwa akan ada kejadian buruk seperti ini! Aku merasa seperti buronan saja!! Omooo.
TO BE CONTINUE
TOLONG SERTAKAN CREDIT JIKA HENDAK MENGCOPY-PASTE TULISAN'' DISINI.
Leave comment if you like this fanfiction ;)
APPLE LOVE Part 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar