Tingginya
populasi penduduk di Indonesia memang menimbulkan dampak di berbagai sektor.
Salah satu yang krusial menghadapi ketahanan pangan. Adalah suatu sistem yang
terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Bersamaan
meningkatnya jumlah penduduk, tentu ketersediaan akan pangan juga meningkat.
Persoalan ini bakal dihadapi dunia secara umum dan khususnya Indonesia untuk
beberapa tahun ke depan. Berdasarkan data yang dirilis Badan Ketahanan pangan,
jumlah penduduk dunia pada 2010 sekitar 6,9 miliar. Sedangkan penduduk
Indonesia mencapai 241 juta di tahun sama.
Salah
satu cara untuk mencegah laju pertumbuhan penduduk dengan mencanangkan program
keluarga berencana (KB). Di mana seluruh keluarga harus sudah menanamkan moto
dua anak lebih baik.
Setiap pasangan yang baru menikah wajib mengetahui Manfaat
Keluarga Berencana agar dapat merencanakan masa depan keluarga dengan lebih
baik. Keluarga Berencana merupakan program pemerintah dalam rangka
mengendalikan jumlah penduduk juga meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat. Jadi siapa bilang banyak anak banyak rejeki? Kalau toh pada
akhirnya hanya akan meningkatkan penduduk dalam jumlah yang berlebihan. Negara
juga yang akan mendapatkan dampak buruknya.
Di dalam lingkaran kelompok masyarakat tertentu, Keluarga
Berencana masih dipandang sebelah mata bahkan tabu. Hal ini seringkali
dihubungkan dengan anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Namun, pada
kenyataannya, seiring dengan semakin tingginya tuntutan kehidupan serta
sulitnya kondisi perekonomian, banyak sekali keluarga yang memiliki banyak anak
berada di bawah garis sejahtera. Hal ini hendaknya menjadi bahan pertimbangan
bagi para pasangan muda agar kesejahteraan mereka lebih terencana di masa
depan.
Salah satu faktor penting yang harus dijadikan pertimbangan
dalam membangun keluarga adalah faktor finansial. Tidak dapat dipungkiri bahwa
masalah keuangan seringkali menjadi pangkal masalah dalam sebuah keluarga
karena memang faktor tersebutlah yang menentukan daya beli dan pemenuhan kebutuhan
sebuah keluarga.
Dengan mengikuti program keluarga berencana, pasangan muda
yang baru menikah dapat lebih berkonsentrasi untuk memantapkan keadaan
finansialnya terlebih dahulu baru merencanakan untuk memiliki keturunan. Dengan
keadaan finansial yang lebih baik, pasangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
anak mereka secara lebih baik, termasuk dalam merencanakan masa depannya,
misalnya kualitas pendidikan yang dapat diberikan.
Program
Keluarga Berencana (KB) tentunya mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya
adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker
uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan
diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka
kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan
ekonomi dan kesehatan.
Menurut
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr Sugiri Syarif,
Keluarga Berencana memberikan keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri,
keluarga dan masyarakat, Perencanaan ini harus dimiliki oleh setiap keluarga
termasuk calon pengantin.
Pengaturan
kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, meskipun penggunaan
alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan risiko yang kadang-kadang
merugikan kesehatan, namun demikian benefit penggunaan alat/ obat kontrasepsi
tersebut akan lebih besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi yang
memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal.
Program
KB juga menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan
kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam
mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko
kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri,
keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih
kehidupan yang lebih baik dengan merencanakan proses reproduksinya.
Keluarga
Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana
oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana
Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan
masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna.
Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar