RSS

Tugas Psikologi Kesehatan Kelompok 4: PSIKOLOGI SIGMUND FREUD



NAMA KELOMPOK 4
NURULUL AZMIYAH ASSAMBO                            F1D2 10 002
TEWALI WULANDARI B.                                     F1D2 10 003
IRMA ANDRIYANI B.                                            F1D2 10 018
TITIN ADHATUN SYARIAH                                  F1D2 10 020
SRI OKTIVIANI                                                       F1D2 10 021
NUR FAJRIANI                                                        F1D2 10 033
ABDUL KADIR                                                        F1D2 10 034
WD. HARDIAN SARI H.                                         F1D2 10 038
FEBRIANI ALI M.                                                   F1D2 10 039
NIKEN AYU PUSPITASARI                                  F1D2 10 047
VIRGINIA IVONELA                                             F1D2 10 048
MUALIF ARSYAD                                                  F1D2 10 059
SYAFRIANI                                                              F1D2 10 105
HERLINA                                                                  F1D2 10 130
SAHRIANI                                                                F1D2 10 131
SINTA ANDRIANI G.                                             F1D2 10 144
SUHARDIN RAJAB                                                 F1D2 10 145
I GUSTI MADE DEVI YANI                                  F1D2 10 149
NOVRY SULASMIN                                                           F1D2 10 152
MIMI ANDRIANI                                                    F1D2 10 169
RISKA MAYANGSARI                                           F1D2 10 171
I PUTU SARIADA                                                    F1D2 10 173
ERTI                                                                           F1D2 10 178
YULIANI                                                                   F1D2 10 185
EKI SRI RAHAYU                                                   F1D2 11 063
FITRIAH                                                                    F1D2 11 092


 A.     TEORI SIGMUND FREUD
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di FreibergMoravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko. Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
Freud menekankan arti penting yang besar mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Freud tunjukkan betapa proses itu mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan sendiri serta bahkan penyakit. Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi.
B.     STRUKTUR KEPRIBADIAN MENURUT FREUD
Freud membagi sturktur kepribadian ke dalam tiga komponen, yaitu :
1.  Id, aspek biologis kepribadian

Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian akan muncul ego dan super ego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologis yang diturunkan, seperti instink, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam daerah unconscious, mewakili subjektivitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia. Ia berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk mengoperasikan system dari struktur kepribadian lainnya.
Id merupakan komponen kepribadian yang primitive, instinktif (yang berusaha untuk memenuhi kepuasan instink) dan rahim tempat ego dan super ego berkembang. Id berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi ketegangan. Id merupakan sumber energy psikis. Maksudnya bahwa id itu merupakan sumber dari instink kehidupan (eros) atau dorongan-dorongan biologis (makan, minum, tidur, berstubuh dsb) dan instink kematian/intink agresif (tanatos) yang menggerakkan tingkah laku. Prinsip kesenagan merujuk pada pencapaian kepuasan yang  segera dari dorongan-dorongan biologis tersebut. Id merupakan prose primer yang bersifat primitive, tidak logis, tidak rasional, dan orientasinya bersifat fantasi (maya)
2. Ego, aspek psikologis kepribadian
Ego adalah bagian ‘eksekutif’ dari kepribadian. Ia berfungsi secara logis/rasional berdasarkan prinsip kenyataan (reality principle) dan proses sekunder yaitu suatu proses logis untuk melihat pada kenyataan (reality testing) dalam usahanya menemukan cara pemuasan dorongana Id secara realistis. Fungsi ego ini berguna untuk menyering dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
3. Super Ego, aspek sosiologis kepribadian
Pendidikan oleh oran tua maupun masyarakat atau lembaga pendidikan formal pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya membantu individu mengembangkan sumber energi lain, yaitu super ego. Merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang dimasukkan (diajarkan) dengan berbagai perintah dan larangan. Super ego lebih merupakan kesempurnaan daripada kesenangan, karena itu super ego dapat dianggap sebagai aspek moral daripada kepribadian.
Fungsinya yang pokok adalah menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Pada bagian ini terdapat nilai-nilai moral, yang memberikan batasan baik dan buruk. Nilai-nilai yang terdapat dalam super ego mewakili nilai-nilai ideal. Oleh karena itu super ego selalu berorientasi pada kesempurnaan. Cita-cita dirinya pun diarahkan pada nilai-nilai ideal itu sehingga setiap orang memiliki suatu gambaran tentang dirinya yang paling ideal (ego ideal). Hadiah atau hukuman yang diterima sehubungan dengan nilai-nilai ideal itu akan membentuk dalam dirinya suara hati(conscience). Inilah yang menyebabkan seseorang bila melanggar nilai-nilai tersebut akan timbul rasa bersalah.
Bersama-sama dengan ego, super ego mengatur dan mengarahkan tingkah laku manusia yang bermaksud memuaskan dorongan-dorongan dari Id, yaitu mlalui aturan-aturan dalam masyarakat, agama, atau keyakinan-keyakinan tertentu mengenai perilaku yang baik dan buruk.

C.    DINAMIKA KEPRIBADIAN MENURUT SIGMUND FREUD
Menurut Freud, energi yang terdapat pada diri manusia adalah energi yang kompleks diperoleh dari makanan dan digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti: bernapas, kontraksi otot-otot, berpikir, mengamati, mengingat, dan sebagainya. Energi manusia hanya dapat dibedakan berdasarkan pada sistem penggunaannya yaitu: aktivitas fisik disebut energi fisik, dan energi yang digunakan untuk aktivitas psikis  disebut energi psikis. Namun energi fisik dapat diubah menjadi energi psikis. Dan yang menjembatani energi fisik dengan kepribadian adalah id dan naluri-nalurinya (instink).
1. Naluri (instink)
Naluri (instink) merupakan sumber perangsang bawaan yang berasal dari keadaan tegang dan terangsang pada tubuh yang disebabkan oleh munculnya keinginan atau kebutuhan yang menjadi alasan. Naluri memiliki peranan yang lebih penting daripada pengaruh rangsangan dari luar. Naluri juga dapat diartikan sebagai sejumlah energi psikis yang dipergunakan untuk menentukan keprbadian.
Naluri pada tiap-tiap individu dapat berubah-ubah objeknya karena energi psikis dapat dibalik arahkan terhadap objek lain. Naluri merupakan bentuk pengurangan tegangan yang tiba-tiba meingkat dalam keadaan peka. Naluri selalu berusaha menjaga keseimbangan organisme dengan memperbaiki dan mengatasi keadaan kekurangan akan kepuasan.
Sistem naluri adalah sistem yang berulang-ulang seperti bentuk lingkaran yang tidak memiliki ujung. Setelah dalam keadaan tenang, akan terasa tegang, dan kemudian kembali tenang lagi, begitulah seterusnya. Naluri dibedakan atas dua macam, yaitu:
a)      Instink-instink hidup (naluri kehidupan)
Naluri kehidupan adalah naluri yang mengutamakan pengendalian ego dan pemeliharaan kelangsungan jenis. Yang artinya naluri kehidupan ditujukan pada pemeliharaan hidup manusia sebagai individu dan spesies. Contoh: lapar, haus, seks.
b)      Instink-instink mati (naluri kematian)
Naluri kematian adalah naluri yang menuju pada perusakan (naluri merusak), yang artinya bahwa semua tujuan organisme adalah kembali kepada anorganis (semua proses kehidupan itu cenderung untuk kembali kepada ketetapan dunia tiada kehidupan).
Freud menyatakan bahwa, naluri kematian bisa ditujukan pada dua arah, yakni kepada dirinya sendiri (berupa tindakan menyakiti diri individu itu sendiri) dan kepada orang lain (berupa tindakan membunuh atau menyakiti orang lain). Namun pada hakikatnya, setiap orang pada alam bawah sadarnya memiliki kemauan untuk mati (keinginan yang dijaga kuat-kuat oleh ego).
2.      Distribusi dan Penggunaan energi Psikis
Dinamika kepribadian terdiri atas energi psikis yang didistribusikan dan digunakan oleh id, ego, dan superego untuk selalu bersaing dalam penggunaan energi karena ingin menguasai atau mendapat energi yang lebih banyak dari energi lain sehingga menjadi lebih kuat. Pada awalnya, id adalah penguasa utama atas eluruh energi psikis yang ada, dan dimanfaatkan untuk tindakan refleks dan proses primer dalam pemuasan berbagai keinginan atau kebutuhan. Namun id juga memiliki kelemahan dalam membedakan objek-objek. Yang artinya objek-objek yang masih ada dalam bayangan tidak ada bedanya dengan objek-objek nyata. Maka dari itu, untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organisme, id membutuhkan bantuan ego.
Ego berjalan melalui proses mekanis yang disebt dengan “identifikasi”. Dan untuk melakukannya, ego mengambil energi dari id. Yang dimaksud dengan identifikasi adalah suatu prose di mana manusia harus bisa membedakan antara objek-objek dalam bayangan dengan objek-objek nyata. Dan identifikasi sebenarnya adalah hasil dari sistem ego. Karenanya ego memiliki wewenang untuk menggunakan energi psikis hanya untuk pemuasan akan kebutuhan tetapi juga untuk proses psikologis lainnya. Maka tujun dari system ego tidak lain adalah untuk menciptakan keharmonisan dalam kepribadian, yang membuat ego manusia menjalin hubungan lebih baik dan efisien dengan dunia luar.
Dan selanjutnya menunjuk pada superego. Untuk menjelaskan mekanisme identifikasi dalam penyaluran energi kepada superego, perlu adanya contoh perefleksian dari ketergantungan dari seorang anak terhadap orang tua. Seorang anak tidak memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Maka dari itu, orang tua harus berperan sebagai penyedia objek pemuas kebutuhan, dan juga sebagai penanam nilai-nilai moral, adat istiadat, dan ideal-ideal yang berlaku di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Pada intinya penguatan dan penanaman nilai-nilai moral terhadap anak, dapat menyebabkan seorang anak melakukan identifikasi terhadap orang tuanya. Kesimpulannya, dengan adanya id, ego, dan superego yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dapat menyebabkan perbedaan kepribadian antar individu.

3.      Kecemasan (ketakutan/kekhawatiran)

Dalam dinamika kepribadian, sebagian besar fungsinya adalah untuk memuaskan kebutuhan dengan menjalin hubungan dengan objek-objek dunia luar. Namun di dunia luar terkadang terdapat bahaya yang mengancam yang menimbulkan reaksi terhadap individu yang menghadapinya berupa kecemasan atau ketakutan. Umumnya orang yang merasa terancam adalah orang yang penakut.
Freud mengemukakan bahwa ada tiga macam kecemasan pada individu, yaitu:
a)      Kecemasan realistis: kecemasan individu terhadap bahaya-bahaya yang nyata (riel) yang terjadi di dunia luar.
b)      Kecemasan neurotis: kecemasan yang terjaid jika instink-instink tidak dapat dikendalikan sehingga menyebabkan pelakunya dikenakan hukuman.
c)      Kecemasan moral: kecemasan yang muncul karena tekanan superego terhadap ego individu yang telah melakukan pelanggaran moral-moral kehidupan yang berlaku.
Adapun fungsi kecemasan atau ketakutan adalah untuk memperingatkan individu akan datangnya bahaya, yang apabila isyarat tersebut tidak diperhatikan maka kecemasan tersebut akan semakin meningkat. Bahkan isa menyebabkan ketakutan traumatis (ketakutan-ketakutan yang tidak dapat dikuasai dengan tindakan-tindakan efektif.
D.    PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Makna perkembangan kepribadian menurut freud adalah belajar tentang cara-cara baru untuk mereduksi ketegangan dan memperoleh kepuasan. Ketegangan itu terjadi bersumber kepada empat aspek yaitu pertumbuhan fisik, frustasi, konflik, dan ancaman. Perkembangan kepribadian berlangsung melalui tahapan-tahapan perkembangan psikoseksual yaitu periode perkembangan seksual yang sangat mempengaruhi kepribadian masa dewasa.
Manusia memiliki empat fase atau tahapan perkembangan psikoseksual yang menentukan kepribadian individu, yaitu:
1)      Fase Oral
Fase oral adalah fase perkembangan yang terjadi pada msa bayi dan kanak-kanak umur satu tahun. Pada fase ini daerah erogen yang paling peka adalah mulut, yag berkaitan dengan pemuasan kebutuhan pokok seperti makanan dan air.. rangsangan yang terjadi pada mulut adalah pada saat menghisap makanan atau minumannya. Fase oral berakhir saat bayi tidak lagi memperoleh asupan gizi secara langsug dari ibunya.
2)      Fase Anal
Fase anal merupakan tahapan perkembangan dari yakni pada masa kanak-kanak sekitar  umur dua sampai tiga tahun. Pada fase ini energi libidal difokuskan ke daerah dubur, yang kepuasannya diperoleh dari keinginan mempermainkan atau menahan kotoran, orang tua harus memperkenalkan aturan-aturan kebersihan kepada anak.
Tata cara penerapan orang tua terhadap anak tentang toilet training:
a.       Cara penerapan yang memaksa, yang menyebabkan anak akan memiliki kepribadian yang kaku, keras kepala, dan sebagainya dalam hal kebersihan.
b.      Ada kalanya orang tua memberikan kebebasan terhadap anak saat membuang kotoran, maka anak akan memiliki kepribadian yang anal aggressive.
3)      Fase Falik
Fase falik berlangsung yakni masa anak-anak sekitar umur empat samapai lima tahun. Anak-anak pada fase ini mengalami yang dinamakan dengan Oedipus complex (hasrat seorang anak yang ingin memiliki orang tua lawan jenisnya untuk memenuhi kepuasan seksualnya). Hal ini tidak akan terjadi jika ia mampu mempertahankan nilai-nilai moral yang sesuai dengan jenis kelaminnya. Setelah fase ini berakhir, anak-anak akan memasuki masa tenang (masa pubertas). Di sini anak-anak cenderung melakukan aktivitas yang non seksual, misalnya: bergaul dengan teman-temannya, menyalurkan hobinya, dan sebagainya.
4)      Fase Genital
Fase genital adalah fase di mana individu mendapat hasrat seksual yang semakin besar terhadap lawan jenis. Hal ini dikarenakan matangnya organ-organ reproduksi dan meningkatnya hormone-hormon yang menghasilkan seks sekunder. Yang sering menjadi sasaran energi libido adalah lawan jenis. Karakter ini dimiliki oleh orang yang mampu mengembangkan hubungan seksualnya, tapi tetap dengan penuh tanggung jawab.
E.     PENERAPAN PSIKOANALISIS
Ø  Psikoanalisa dalam Psikoterapi
Ada beberapa teknik psikoanalisa yang diterapkan dalam psikoterapi melalui beberapa kasus nyata, yakni:
a)  Penggunaan asosiasi bebas
Asosiasi asosiasi bebas dari seseorang berupa pemikiran dan perasaan akan muncul melalui proses represi dan motivasi pada alam bawah sadar yang secara perlahan akan naik kea lam sadar dengan penggunaan energi psikis lebih banyak untuk tujuan penyesuaian. Namun dlam keadaan tidak sadar seseorang akan melakukan penolakan terhadap represi yang dilakukannya. Maka dari itu memunculkan kesadaran adalah penting, sebagai syarat utama keberhasilan terapi.

b)  Analisis mimpi
Melalui analisis dan penafsiran mimpi, seseorang akan memperoleh pengetian yang jauh lebih besar terhadap konflik-konflik yang menjadi penyebab munculnya gejala-gejala dari segala perkara yang dialaminya.

c)  Analisis transferensi
Pada analisis ini, yang terpenting adalah seseorang mampu mengarahkan rasa cinta dan bencinya pada sesuatu kepada terapeut.  Transferensi berlangsung secara tidak sadar. Tarnsferensi membantu seseorang untuk memahami pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaan yang muncul pada alam mimpi.

d) Reeduka
Terapi ini merupakan terapi yang oaling sulit karena memakan biaya dan waktu yang banyak dan mempunyai beberapa kekurangan. Namun bagi Freud dan pengikutnya, teknik terapi itu adalah sebagai pelopor dan penyumbang yang besar dalam upaya meringankan penderitaan manusia.
Ø  Psikoanalisa Psikopatologi
Psikoanalisis memahami psikopatologi sebagai masalah perkembangan, akibat gangguan semasa melewati tahap-tahap psikoseksual. Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang kumulatif, sehingga gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai dewasa. Orang dewasa yang fondasi kepribadiannya lemah bisa menjadi mengalami psikopatologi. Berikut dinamika jiwa menurut psikoanalisis pada beberapa jenis psikopatologi :
-   Hysteria : kelumpuhan tanpa sebab-sebab fisik, menurut psikoanalisa ini akibat adanya tranformasi dari konflik-konflik psikis menjadi malfungsi fisik.
-        Fobia : ketakutan yang sangat dan tidak pada tempatnya, oleh Freud dianalisis sebegai dampak dari kecemasan yang dialihkan, bias kecemasan yang berkaitan dengan impuls seksual atau kecemasan akibat peristiwa traumatic.
-      Obsesi kompulsi : mempunyai tema yang bervariasi,. Tema kebersihan, penyakit, kekejaman, dilatar belakangi konflik seksual pada fase anal.
-   Depresi : perasaan tidak mampu, tidak kompenten, kehilangan harga diri, dan merasa bertanggung jwab pada semua kejadian buruk. Menurut Freud, akar masalahnya adalah kehilangan cinta pada Oedipus kompleks, yang membuat orang marah kepada dirinya sendiri, karena dia kehilangan cinta dari orang tua, teman, bahkan dari negaranya.
-      Ketagihan obat/alcohol ; Freud menganggap adiksi dilatarbelakangi oleh insting mati. Pakar psikoanalisis lain mengatakan adiksi menjadi salah satu cara mengalahkan control superego. Orang menjadi bebas memperoleh apa yang diinginkannya. Ada juga yang menganalisis botol minuman sebagai representasi dari buah dada ibu pada fase oral.
Ø  Psikoanalisis dalam Prosesi Psikoterapi
Psikoanalisis dibangun berdasarkan kinerja Freud dalam membantu para pasiennya yang mengalami masalah kejiwaan. Oleh karena itu, psikonalisis dipandang juga sebagai pendekatan atau metode terapi (bimbingan dan konseling). Aplikasi psikoanalisis yang terpenting adalah psikoterapi. Ini bisa dipahami karena pada dasarnya Freud menegmbangkan teori psikoanalisanya dari praktek psikoterapi yang dilakukannya.
Para analis dalam membantu pasien menggunakan teknik/metode sebagai berikut :
§  Asosiasi bebas : merupakan teknik utama dalam psikoanalisis. Pasien diminta untuk mengatakan (mengunggkapkan) apa saja yang berada dalam pikirannya (perasaannya). Tidak menjadi masalah, apakah yang dikatakannya itu kata-kata cabul, tidak logis, atau kata-kata yang tidak penting.
§  Analis mimpi : ketika tidur , control kesadaran menurun, dan mimpi adalah ungkapan isi-isi taksadar karena turunnya control kesadaran itu. Klien melaporkan apa yang dimimpikannya dalam asosiasi bebas, menjadi bahan yang kaya untuk dianalisis terapis.
§  Freudian slip : meliputi salah ucap, salah membaca, salah dengar, salah meletakkan obyek, dan tiba-tiba lupa. Semuanya itu menurut Freud bukan kejadian kebetulan, tetapi kejadian yang dipengaruhi oleh insting ketidaksadaran. Analisis akan dapat mengungkap gambaran mental yang ada dibalik slip itu.
§  Interpretasi mimpi : setelah masalah pasien diketahui secara jelas, kemudia konselor mulai menginterpretasi masalah pasien tersebut. Melalui interpretasi dari konselor ini, pasien menjadi terdorong untuk mengetahu ketidaksadarannya, baik terkait dengan pikiran, kegiatan, atau keinginan-keinginanya. Dengan demikian, interpretasi ini merupakan cara yang memfasilitasi pasien untuk memahami ketidaksadarannya.
§  Analisis resistensi : resistensi adala mekanisme pertahanan klien, dan analisis akan mengungkap unsure yang penting dari masalah yang disembunyikan klien.
§  Transferensi : transferensi terjadi, ketika pasien merespon analis (konselor) sebagai seorang figure pada waktu kecil (orang tua). Respon ini bisa positif, dan juga bisa negative bergantung pada suasana emosional yang idalaminya. Ruangan terapi bisa menjadi arena terjadinya reaksi-reaksi atau konflik-konflik lama.
  

KESIMPULAN
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi. Freud membagi sturktur kepribadian ke dalam tiga komponen, yaitu :
1.      Id, aspek biologis kepribadian
2.      Ego, aspek psikologis kepribadian
3.      Super Ego, aspek sosiologis kepribadian
Dinamika kepribadian terdiri atas energi psikis yang didistribusikan dan digunakan oleh id, ego, dan superego untuk selalu bersaing dalam penggunaan energi karena ingin menguasai atau mendapat energi yang lebih banyak dari energi lain sehingga menjadi lebih kuat. Pada awalnya, id adalah penguasa utama atas eluruh energi psikis yang ada, dan dimanfaatkan untuk tindakan refleks dan proses primer dalam pemuasan berbagai keinginan atau kebutuhan. Namun id juga memiliki kelemahan dalam membedakan objek-objek. Yang artinya objek-objek yang masih ada dalam bayangan tidak ada bedanya dengan objek-objek nyata. Maka dari itu, untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organisme, id membutuhkan bantuan ego.
Manusia memiliki empat fase atau tahapan perkembangan psikoseksual yang menentukan kepribadian individu, yaitu: Fase OralFase AnalFase Falik dan Fase Genital. Ada beberapa teknik psikoanalisa yang diterapkan dalam psikoterapi melalui beberapa kasus nyata, yakni:
a)      Penggunaan asosiasi bebas
b)      Analisis mimpi
c)      Analisis transferensi
d)      Reeduka

DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak, Nancy.1997.Tokoh-Tokoh Psikologi Sosial.Jakarta:Bumi Aksara       

Rogayah.2011. Sigmund Freud.(http://virgana.files.wordpress.com)21/11/2012

Wikipedia.2012.SigmundFreud.(http://id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud)20/11/2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar