Cast:
Shin Risung
Onew
Sin Eunhwa
Minho
Park Minra
Key
Kim Soyeon
Jonghyun
Taemin
~Risung POV’s~
Aku tertegun melihat sebingkai foto yang tergeletak manis di atas tumpukan baju dalam koper yang sedang aku bereskan. Aku melihat potret sepasang kekasih yang sedang tersenyum bahagia tanpa beban sedikit pun. Kenangan itu kembali lagi, sesuatu yang hangat mulai mengalir dipipiku, aku segera menepisnya. Kenapa benda ini bisa ada dalam koperku? Aku pasti tidak sengaja meletakkannya, ya pasti tidak sengaja.
“Onnie? Wae geure? Apa kau menangis?” Suara Eunhwa yang tiba-tiba sudah berdiri disampingku mengejutkanku.
“Sejak kapan kau disini? Kau mengagetkanku saja.” Aku membersihkan bekas air mataku.
“Aku mengetuk pintu tapi kau tidak mendengarnya, jadi aku langsung masuk saja.”
“O, geubuni nuguyeyo?” Eunhwa mengambil foto itu dan memerhatikannya.
“Apa dia namja yang pernah kau ceritakan padaku?”
“Ne, dia namja itu.” Aku memerhatikan raut wajah Eunhwa.
“Hmm, dia tampan. Kenapa bisa ada dalam koper onn? Apa kau sengaja membawanya? Omo, kau masih menyukainya?” Eunhwa malah menyerangku dengan rentetan pertaanyaannya, aigoo anak ini.
“Aishh jinja. Yaa, sebaiknya kau keluar sana.” Aku mendorong Eunhwa keluar kamar dan menutup pintu kamarku. Dia hanya manyun karena aku mengusirnya, pasti anak itu sedang penasaran. Dia gampang sekali penasaran bahkan pada hal-hal yang sepele. Lihat saja, sebentar dia pasti akan menanyakan hal itu lagi padaku.
***
~Minra’s POV~
Hari ini adalah hari pertama kami memasuki dorm, dan tentu saja kami sedang sibuk-sibuknya memindahkan barang ke sana dan ke sini, mengeluarkan barang-barang dari koper atau kardus yang bertumpuk di ruang tengah.
“Huaaaa mulai sekarang kita punya rumah sendiri. Jeongmal joahe! Ini pasti akan mengasyikkan sekali!” Soyeon terlihat senang sekali, sangat jelas terlihat dari sikapnya yang malah tidak sengaja menumpahkan botol air mineral yang sedang dipegangnya karena kebanyakan tingkah.
“Yaa, Soyeon-ah, cepat lap itu! Jangan sampai ada yang terjatuh karena terpeleset disitu.” Aku yang sedang duduk istirahat di sofa karena kelelahan langsung memarahi Soyeon.
“Ne onnie. Mianhata, aku terlalu bersemangat. Tapi dilap pakai apa? Kita belum membeli lap satu pun onn.” *elah lap aja pake dibeli –a*
“Ini, lap pakai itu saja. Baju itu sobek dibagian keteknya, aku tidak mungkin memakainya lagi.” Aku memberikan selembar baju kepada Soyeon.
“Kan bisa dijahit onn?” Eunhwa menolehkan wajahnya dari ruangan sebelah. Dia sedang menata bingkai-bingkai foto didinding.
“Shiro, lagipula aku sudah tidak cocok lagi memakainya Eunhwa, sepertinya lenganku membesar, lengan bajunya sudah tidak muat.”
“Benar, kau memang tampak gemuk sekarang onnie.” Eunhwa memerhatikan bentuk tubuhku dengan serius.
“Yaa Eunhwa~ya, tidak bisakah kau berbohong saja? Kau terlalu jujur! Tega sekali kau mengataiku gendut.” Aku melemparnya dengan bantal kecil.
“Hmpphh, mianhae onnie, aku tidak bermaksud. Aku harus ke kamar mandi.” Eunhwa langsung kabur ke kamar mandi.
“Yaa mau kemana kau?” aku mendesis sambil melihat sinis ke arahnya. Kemudian aku mendengar suara bel rumah kami berbunyi.
***
~Soyeon’s POV~
“Hmpphh, mianhae onnie, aku tidak bermaksud. Aku harus ke kamar mandi.” Aku hanya tertawa melihat tingkah onniedeulku ini. Benar, onnie memang agak gemuk sekarang. Kemudian seseorang membunyikan bel rumah kami.
“Seyeon~ah kau saja yang buka pintu, aku sedang malas bangun sekarang. Punggungku pegal sekali.” Minra onnie memengang bahunya sambil mengeluh.
“Ne onnie.” Aku segera berlari ke arah pintu. Dan agak tersentak melihat siapa yang datang.
“Annyeonghaseo.”
“O, annyeonghaseo.” Aku membungkukkan sedikit badanku.
“Kalian datang? Silahkan masuk. Tapi rumah kami masih berantakan oppa.” Soyeon menggaruk-garuk lehernya.
“Gwaenchana, kami memang berniat membantu kalian.” Kata Jonghyun oppa sambil menutup pintu.
“Aigoo, rumah ini masih sangat berantakan. Apa kalian benar-benar membereskannya?” Onew oppa mengedarkan pandangannya ke segala penjuru.
“Oh, kalian datang?” Minra onnie langsung berdiri dan membungkukkan badannya.
“Ne, kami berencana membantu kalian beres-beres. Taemin sangat khawatir pada kalian jadi dia menyuruh kami untuk kesini ikut membantu.” Kali ini Minho oppa yang menjawab.
“Jinja? Uwoo jeongmal gomapta Taemin~ah, kau baik sekali.” Kataku sambil menepuk pundak Taemin.
“Yaa, kenapa hanya Taemin, kami juga disini akan ikut membantu.” Jonghyun oppa melempar tatapan sinis pada Taemin.
“Ne, gomawoyo oppa.” Aku mengeluarkan suara aegyoku, yang lainnya langsung tertawa.
***
~Eunhwa’s POV~
Aku keluar dari kamar mandi dan mendengar beberapa suara namja.
“Oh kalian disini.” aku membungkukkan badanku dan mereka membalasnya.
“Yaa, Seyeon~ah, berhenti bicara begitu, aku geli mendengarnya.”
“Aku hanya bercanda onnie. Jonghyun oppa ingin mendengarnya.” Seyeon melirik jahil ke arah Jonghyun yang dibalas tatapan sinis Jonghyun. Aku hanya tertawa pelan.
“Aku akan ambilkan kalian minum.” Minra onnie berjalan ke arah dapur.
“Aku akan membantumu.” Key oppa langsung bergegas ke dapur juga mengikuti onnie.
“Aku tidak melihat Risung, dimana dia?” Onew oppa membiarkan matanya menyapu seluruh ruangan dan tidak menemukan keberadaan Risung onnie.
“Oh, dia sedang dikamar, membereskan baju-bajunya. Sepertinya dia sedang agak sedih sekarang, pergilah menghiburnya oppa. Kamarnya yang itu.” Aku menunjuk sebuah pintu yang menghadap ke arah kami.
“Benarkah? Joha, aku akan kekamarnya.”
“Baiklah, kalian kesini untuk ikut membantukan? Ayo cepat bergerak, aku tidak mau kalau sampai malam nanti belum beres juga.” Kataku mulai memerintah setelah Onew oppa masuk kekamar Risung onnie.
“Siap.” Jawab Jonghyun, Minho, Taemin dan Soyeon bersamaan.
Aku mencari-cari sapu bulu, hendak melanjutkan pekerjaanku yang tadi, dan menemukannya di atas lemari berukuran sedang di sudut ruangan. Walaupun berukuran sedang tapi ternyata tinggi lemari itu melebihi tinggiku. Aku berdiri berjinjit berusaha meraih sapu bulu itu, sudah menyentuh tanganku tapi malah semakin terdorong kedalam. Lalu tangan lain dengan gampangnya mengambilkannya untukku.
“Ini.” Aku menolehkan kepalaku, dan tersenyum.
“Gomawo oppa. Tinggimu sangat bisa diandalkan.” Minho oppa mengacak-acak rambutku pelan.
“Bilang saja kalau kau butuh bantuan.”
***
~Risung’s POV~
“Yaa, apa yang kau lakukan? Yang lain sedang sibuk bersih-bersih sedangkan kau malah enak-enakkan disini.” Aku terkejut mendengar suara seorang namja yang sudah aku kenal.
“Oppa, sejak kapan kau disini? Ah, sepertinya aku tidak mendengar kau datang. Mian aku sedang banyak pikiran.” Aku langsung menyembunyikan bingkai foto yang aku pegang.
“Tidak usah kau sembunyikan, aku sudah melihatnya.” Aku hanya tertunduk diam sambil pelan-pelan mengeluarkannya lagi.
“Nugu? Dia tampan sekali.” Onew oppa memerhatikan sosok namja dalam foto itu.
“Ah, ani. Dia hanya.. mantan teman.” Ada jeda beberapa saat sebelum aku mengucapkannya.
“Oh geure, aku tidak akan menanyakannya lagi.” Aku menghela napas lega mendengarnya.
“Kata Eunhwa kau sedang sedih, apa ada sesuatu yang mengganggumu?” aku mengutuki Eunhwa dalam hati. Anak ini benar-benar.
“Ani, aku hanya belum terbiasa dengan rumah ini mungkin. Aku baik-baik saja.” Aku berusaha tersenyum meyakinkannya.
“Baguslah kalau hanya itu, lama-lama kau akan terbiasa juga. Aku juga waktu pertama kali pindah ke dorm merasakan hal yang sama sepertimu.” Aku hanya mengangguk.
“Kita keluar? Yang lain sedang sibuk membersihkan, tidak adil kalau kita hanya mengobrol disini.”
“Ne, kita keluar saja.” Aku berdiri dari tempat tidurku dan melangkah duluan keluar, namun tiba-tiba Onew oppa menahan tanganku. Aku menoleh pelan, menaikkan alisku. Lalu Onew oppa membelai kepalaku lembut, aku agak tersentak melihat perlakuannya yang tiba-tiba.
“Risung~ah, kalau kau ada masalah atau sesuatu yang mengganjal dihatimu, beritahu aku. Aku akan mendengarnya. Aku ingin jadi orang pertama yang mendengar keluh kesahmu. Mengerti?” Aku terpaku mendengar ucapan namja ini. Ini pertama kalinya ada orang yang berbicara seperti itu padaku. Diam-diam setetes haru mengintip dari balik mataku, tapi aku menahannya. Aku tidak akan menangis sekarang, didepan namja ini. Aku mengangguk pelan.
“Jeongmal gomawo oppa.” aku tersenyum lega padanya. Aku benar-benar bersyukur, sekarang sudah ada Onew oppa disampingku menggantikan dia. Dia yang entah membalas cintaku atau tidak, dulu. Yeah, dulu. Masa laluku yang tidak ingin aku ingat lagi. Aku mengambil bingkai foto yang tadi dan membuangnya ke tempat sampah disamping tempat tidurku.
“Kaja.” Aku menggandeng tangan Onew oppa keluar.
“END”
0 komentar:
Posting Komentar